Articles

Cara Menghitung Volume Cairan Pada Alat Ukur Flowmeter

Cara Menghitung Volume Cairan Pada Alat Ukur Flowmeter

Cara Menghitung Volume Cairan Pada Alat Ukur Flowmeter – Alat ukur aliran flow meter adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur kecepatan aliran atau flow rate serta volume cairan yang mengalir. Satuan dari flowmeter adalah volume perwaktu bisa berupa liter permenit, liter per detik,  m3 per jam, m3 per detik, gallon per menit, gallon per jam dan lainnya. Sedangkan untuk satuan volume bisa liters, m3, gallon, barrel atau lainnya.

Flow meter  terdiri dari dua bagian utama yaitu flow sensor dan flow transmitter atau flow counting. Untuk aplikasi air pdam yang dipasang di rumah atau apartemen, pemasangan flow meter ini digunakan untuk mengetahui jumlah volume air yang digunakan yang dapat digunakan sebagai acuan pembayaran air bulanan pada pdam.

Baca Juga: Tujuan Kalibrasi dan Pentingnya Keakuratan Instrument

Cara kerja pengukuran volume air pada water flow meter secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut flow sensor yang berhubungan dengan air memebrikan sinyal ke flow transmitter atau flow counting berupa besaran debit air yang akan dihitung serta dikonversikan ke angka volume.

Prinsip Kerja Flow Sensor Serta Jenis Flowmeter

Prinsip kerja dari flow sensor bedaraskan pada jenis dari flow meter dan teknologi yang digunakan dan secara umum dapat dikelompokansebagai berikut

Velocity Flow Meter

Velocity Flowmeters menggunakan teknik yang mengukur kecepatan (v) dari aliran yang dikalkulasikan dengan luasan penanpang jalur aliran guna mendapatkan flow rate. Prinsip ini mensyaratkan aliran yang mempunyai karakter laminer. Dengan karakteristik seperti ini dituntut adanya kepadatan dari liquid dalam artian dalam pipa diharuskan terisi penuh oleh liquid.

Baca Juga: Volumetric Flow Meter : Pengertian dan Jenisnya

Prinsip Kerja Ultrasonic Flow Meter

Pembacaan velocity biasanya menggunakan sensor yang menghasilkan signal sesuai dengan teknology yang digunakan dan diteruskan ke transmitter atau converte. Dari Converter atau transmitter ini bisa dihasilkan perhitungan flow rate serta output lainya seperti arus dan data.

Positive Displacement Flow Meter

Positive Displacement Flow Meter

Flow meter Positive displacement adalah satu-satunya jenis flow meter yang mengukur volume aliran secara langsung. Fluida akan mengalir dalam ruangan dengan volume sesuai desain dan dipindahkan ke ruangan lainya karena adanya putaran ruangan akibat pressure fluida. pressure. Fungsi ruangan flowmeter pada jenis ini digunakan untuk menghitung volume yang fluida yang mengalir dalam flow meter. Contoh jenis dari flow meter ini adalah Oval gear, nutating disc, diaphragm, helical gear,  oscillating piston. Adanya putaran pada komponen flow meter positive displacement untuk menjaga stabilitas ruangan yg terukur sabaiknya digunakan pada cairan yang mempunyai sifat pelumas untuk aplikasi cairan.

Baca Juga: Alat Pengukur Debit Air : Jenis dan Aplikasi

Sifat pelumas dari cairan ini dibutuhkan untuk menjaga keausan komponen flow meter akibat gesekan sehingga akurasi bisa konsisten. Flow meter jenis ini hanya bisa digunakan pada fluida yang bersih dan homogen untuk mencegah kemacetan putaran dari komponen flow meter. Namun untuk model yang menggunakan katup diafragma biasanya digunakan pada fluida gas seperti pemakaian pada gas meter yang digunakan di rumah.Namun bisa dioperasikan pada volume kecil dan pressure kecil karena sifat dari katup diafragmanya sendiri.

Mass Flow Meter

Jauh sebelum mass flow meter diaplikasikan, Perhitungan mass pada  aliran massa sering dihitung dari output flow meter volumetrik dan densitimeter. Density diukur secara langsung, atau dihitung menggunakan output dari temperature dan pressure aliran. Pengukuran massa aliran berdasarkan volumetrik tidak terlalu akurat.

Hal ini dikarenakan hubungan perubahan antara pressure dan temperature yang tidak stabil membuat density tidak pasti sehingga akurasinya diragukan. Fungsi flowmeter pada jenis ini adalah untuk menghitung mass suatu fluida yang bergerak dinamis agar lebih akurat dan efisien.

Rheonik Coriolis Mass Flow Measurement

Untuk Kasus dimana akurasi merupakan syarat paling penting sebaiknya menggunakan mass flow meter. Sesuai dengan hukum kekalan masa,  bahwa massa yang memasuki sistem sama dengan massa yang meninggalkan sistem ketika keduanya diukur pada interval yang sama. Perubahan Pressure dan Temperature hanya bisa merubah bentuk atau volume tapi tidak akan merubah massa suatu aliran.

Baca Juga: Alat Ukur Debit Air : Definisi, Jenis, dan Kelebihan

Jenis dari mass flow meter yang paling terkenal adalah coriolis mass flow meter dan thermal mass flow meter. Untuk coriolis mass flow meter ini dapat di gunakan untuk mengukur aliran liquid maupun gas serta mempunyai akurasi yang sangat bagus hingga 0,1%. Sedangkan untuk thermall mass flow meter biasanya di gunakan untuk fluida Gas yang bersih.

Inferential Flowmeter

Flow Meter ini tidak mengukur volume, kecepatan ataupun massa, tetapi mengukur aliran dengan menyimpulkan nilainya dari parameter lain yang diukur seperti karena perbedaan pressure ataupun posisi luasan area dari sensor.

Differential Pressure Flow Meter

Prinsip operasi Differential Pressure Flowmeters (DP Flowmeters) di dasarkan pada persamaan Bernoulli yang menguraikan hubungan antara tekanan dan kecepatan pada suatu aliran fluida.  Alat ini memandu aliran ke dalam suatu penghalang aliran (yang mempunyai lubang dengan diameter yang berbeda dengan diameter pipa), sehingga menyebabkan perubahan kecepatan aliran (flow velocity) dan tekanan (pressure) antara sisi upstream dan downstream dari penghalang. Dengan mengukur perubahan tekanan tersebut, maka kecepatan aliran dapat dihitung.

Flow Transmitter

Flow transmitter mempunyai beberapa istilah yaitu  flow converter untuk magnetic flow sensor, flow computer untuk ultrasonic flow sensor , Pressure flow trasnmtter untuk diferensial flow sensor dan lainnya.

Flow transmitter berfungsi untuk menerjemahkan signal yang dikirm sensor kedalam hitungan kecepatan dan lainya. Dari flow transmitter tersebut  bisa ditampilkan berupa angka ke display serta memberikan ouput lainya. Flow transmitter biasanya mempunyai 2 jenis yaitu  compact/integral dimana sensor menyatu dengan converter atau remote/split.

Baca Juga: Perbedaan Flow Transmitter dengan Flow Meter

Flow transmitter juga bisa memberikan outpput berupa arus 4 – 20 mA, Pulse, Alarm dan juga komunikasi RS485. Pada kasus tertentu flow trasnmtter mampu menyajikan mass flow yang mengalir  dengan memasukan berat jenis dari cairan, pressure serta temperature.

Untuk jenis pembacaan gauge atau display yang menggunakan sistem mecahnical register biasanya hanya menampilkan flow rate dan volumetrik. Sehingga tidak memberikan analog output kecuali ditambah sensor putaran yang menerjemahkan putaran ke dalam satuan angka volume seperti red sensor atau lainya.

Flow trasnmitter digital  umumnya dioperasikan dengan power AC dari 90 VAc hingga 240 VAc, power DC dari 12 VDc hingga 36 VDc. Disamping itu tersedia power Battery yang mampu bertahan hinggga 2 tahun – 5 tahun. Begitu juga output bisa memberikan analog output 4 – 20 mA, Pulse, alarm dan comunication RS485.  Jadi cukup lengkap bagi  yang ingin dihubungkan ke control, komunikasi  ke komputer atau data logger dan  remote GPRS. internet

Dari penjelasan diatas ada banyak keslahan pemahaman adanya flow trasnmitter dan flow sesnor, dimana flow tarsnmitter di pahami berupa display atau counting. Sehingga jika kita membeli flow meter harus dipastikan bahwa flow tarsnmitter harus dimaknai sebagai bagian penting dari flow meter.

Sumber: inaparts.com 

Editor