Dampak akurasi flow meter sangat berpengaruh pada proses disuatu industri, karena masing masing dari setiap jenis flow meter memiliki akurasi yang berbeda, peran user disini sangat berpengaruh dalam pemilihan flow meter karena aku berpengaruh pada hasilnya.
Ketika membahas tentang flow meteri, beberapa istilah penting untuk dipertimbangkan, yang meliputi Repeatability, Uncertainty, Accuracy, dan Turndown, yang umum digunakan.
Dampak Akurasi Flow Meter
Repeatability (Pengulangan)
Ini menjelaskan kemampuan flow meter untuk menunjukkan nilai yang sama untuk laju aliran yang identik pada lebih dari satu kesempatan.
Seharusnya kita tidak perlu bingung dengan akurasi, karena pengulangannya mungkin sangat baik karena menunjukkan nilai yang sama untuk laju aliran yang identik pada beberapa kesempatan, tetapi pembacaannya mungkin salah secara konsisten (atau tidak akurat). Pengulangan itu sangat penting. Namun, ini tidak mengurangi pentingnya akurasi dalam keadaan apa pun.
Baca Juga: Apa itu Electromagnetic Flow Meter?
Uncertainty (Ketidakpastian)
Istilah ‘ketidakpastian’ sekarang menjadi lebih sering disebut daripada akurasi. Ini karena akurasi tidak dapat ditentukan, karena nilai sebenarnya tidak pernah dapat diketahui secara pasti. Namun ‘ketidakpastian’ dapat diperkirakan dan ada standar ISO yang menawarkan panduan tentang hal ini (EN ISO/IEC 17025). Penting untuk diketahui bahwa ini adalah konsep statistik dan bukan jaminan.
Misalnya, dapat ditunjukkan bahwa dengan populasi flow meter yang besar, 95% setidaknya akan sebaik ketidakpastian yang dihitung. Sebagian besar akan jauh lebih baik, tetapi beberapa, 5% bisa lebih buruk.
Baca Juga : Definisi Flow Meter Berdasarkan Jenisnya
Accuracy (Akurasi)
Ini adalah ukuran kinerja pengukur aliran ketika menunjukkan nilai laju aliran yang benar terhadap nilai ‘benar’ yang diperoleh dengan prosedur kalibrasi ekstensif. Subjek akurasi dibahas dalam ISO 5725.
Dua metode berikut yang digunakan untuk mengekspresikan akurasi memiliki arti yang sangat berbeda:
Persentase nilai terukur atau pembacaan aktual
Misalnya, akurasi flow meter diberikan sebagai ± 3% dari aliran aktual.
Pada laju aliran yang ditunjukkan 1000 kg/jam, ‘ketidakpastian’ aliran aktual adalah antara:
1000 – 3% = 970 kg/jam Dan 1000 + 3% = 1.030 kg/jam
Demikian pula, pada laju aliran yang ditunjukkan 500 kg/jam, kesalahannya masih ±3%, dan ‘ketidakpastian’ adalah antara:
500 kg/jam – 3% = 485 kg/jam Dan 500 kg/jam + 3% = 515 kg/jam
Baca Juga: 8 Tips Memilih Flow Meter Agar Sesuai Dengan Kebutuhan Anda
Persentase defleksi skala penuh (FSD)
Akurasi pengukur aliran juga dapat diberikan sebagai persentase dari defleksi skala penuh FSD, yang berarti bahwa kesalahan pengukuran dinyatakan sebagai persentase aliran maksimum yang dapat ditangani oleh pengukur aliran.
Kesalahan yang dinyatakan dalam persentase FSD cenderung lebih kecil dari kesalahan sebagai persentase pembacaan yang sebenarnya. Untuk contoh ini akan digunakan nilai ±0,3% FSD.
Seperti pada kasus sebelumnya, aliran maksimum = 1000 kg/jam. Pada laju aliran yang ditunjukkan 1000 kg/jam, ‘ketidakpastian’ aliran aktual adalah antara:
1000 kg/jam – 0,3% = 997 kg/jam Dan 1000 kg/jam + 0,3% = 1003 kg/jam
Pada laju alir yang ditunjukkan 50 kg/jam, kesalahannya masih ±3 kg/jam, dan aliran sebenarnya antara:
50 kg/jam – 3 kg/jam = 47 kg/jam kesalahan – 6% Dan 50 kg/jam + 3 kg/jam = 53 kg/jam kesalahan +6% Saat laju alir berkurang, persentase kesalahan meningkat.
Baca Juga : K-Faktor Flow Meter dan Perhitungan
Akurasi Flow Meter
Perbandingan istilah pengukuran ini ditunjukkan secara grafis pada gambar diatas.
Baca Juga : Berbagai Jenis Karakteristik Flow Meter
Kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan bahwasannya aspek aspek dari “dampak akurasi flow meter” mempunyai kolerasi yang dimana masing masing dari aspek memiliki dampak atau efek jika kita salah dalam pemilihan jenis flow meter bahkan sampai berakibat fatal, jika memang yang di cari adalah nilai akurasinya yang tinggi.