Flow Meter Ultrasonic Yang Digunakan Untuk Sistem Pemadam Kebakaran

Flow meter ultrasonic

Table of Contents

Flow Meter Ultrasonic Yang Digunakan Untuk Sistem Pemadam Kebakaran

Kapasitas Pompa Pemadam Kebakaran

Flow Meter Ultrasonic Yang Digunakan Untuk Sistem Pemadam Kebakaran – Kapasitas sistem pemadam kebakaran untuk gedung atau pabrik biasnya mengacu pada dua paremeter yaitu pressure dan kapasitas debit air. Kapasitas debit air ini mengacu pada performa kapasitas pompa yang didasarkan pada luasan area yang bisa dicover sitem peadam saat terjadi musibah.

portable flow meter untuk mengecek aliran coolent
portable flow meter untuk mengecek aliran coolent

Alat ukur untuk menghitung kapasitas flow rate dari sistem aliran air yang digerakan oleh pompa adalah flow meter atau flow gauge. Flow meter atau flow gauge ini akan membaca serta menghitung besarnya flow rate atau debit air dengan satuan LPM atau GPM. Biasanya saat perncanaan udah dimasukan acessories berupa flow meter meter atau flow gauge jenis ventury. Dan besarnya angka flow rate ditunjukan dengan sistem gauge berupa jarum pada flow meternya.

Baca Juga : Flow Meter Udara : Jenis, Karakteristik, dan Akurasi

Jenis Flow Meter clamp on Untuk sistem Pemadam Kebakaran

Meteran air yang digunakan untuk mengecek sistem pemadam ini identik dengan alat ukur untuk menghitung kapasitas pompa,  sering disebut dengan pump test meter. Untuk sistem pemadam kebakaran yang terlanjur tidak memasang alat kapasitas flow rate dan sitem pemadam sudah beroperasi akan mempunyai kendala. Pemasangan fowmeter ini akan cukup riskan karena sistem pemadam tidak boleh tidak ready sesuai dengan aturan keselamatan dan kebakaran.

Untuk kasus ini bisa juga dipasang jenis flow meter clamp on, dimana sitem instalasinya tidak perlu mematikan sistem pemadam kebakaran. Flow meter jenis instalasi clamp on ini tanpa melubangi atau memotong pipa, dimana transducer ultrasonic atau sensor ultrasonic cukup ditempelkan dipermukaan luar pipa dan di clamp.

Jenis flow meter clamp on ini dimiliki oleh jenis flow meter ultrasonic, yang mempunyai dua bagian utama yaitu transducer ultrasonic dan ultrasonic flow transmitter. Flow meter clamp on ultrasonic ini bisa dipasang pada semua jenis material pipa serta berbagai ukuran diameter ipa dari size DN25 hingga DN2000.

Jenis flow meter ultrasonic clamp on wall mount ini menggunakan power listrik baik Ac amupun Dc. Dan bisa digunakan untuk memantau secara continue flow rate air.

  • Bisa digunakan untuk size pipa DN15 s/d DN5000
Clamp on ultrasonic heat flow meter
Clamp on ultrasonic heat flow meter
  • Instalasinya jenis clamp on jadi tidak perlu memotong atau melubangi pipa, silahkan klik cara instalasi flow meter ultrasonic
  • Bisa digunakan untuk menghitung Heat Energy dengan menambahkan sensor temperature
  • Flow meter ultrasonic merupakan tipe flow meter yang cara kerjanya mengukur kecepatan aliran fluida dengan menggunakan ultrasound. Karena kecepatan aliran udah terdeteksi, maka volume yang mengalir bisa terbaca di transmitter ultrasonic.
  • Dengan menggunakan transducer ultrasonic, flowmeter dapat mengukur kecepatan rata-rata dari aliran fluida dalam pipa. Dengan terukurnya  rata-rata perbedaan waktu antara waktu pengiriman signal dan penerimaan signal dengan arah aliran.
  • Dan masih banyak keunggulan lainnya dari flow meter clamp on ultrasonic

Baca Juga : Cara Kerja Flow Meter Menurut Teknologinya

Keuntungan penggunaan  Flow Meter Clamp on ultrasonic :

  1. Tidak ada penghalang di lintasan aliran, sehingga tidak ada pressure drop.
  2. Tidak ada part bergerak (moving parts), sehingga tidak ada bagian parts yang aus yang menyebabkan maintenance cost rendah.
  3. Model multi sensor mempunyai ketelitian lebih tinggi
  4. Dapat digunakan untuk mengukur flow fluida yang korosif dan slurry.
  5. Tersedia bbebrapa jenis sensor yang dapat mengukur dimeter pipa dari size DN15 – DN6000
  6. Jika diaplikasikan pada ukuran pipa yang besar diatas 4 inchi akan lebih ekonomis dibandingkan dengan jenis flowmeter lainnya.
  7.  Biaya instalasi sangat murah apalagi jika di instal pada pipa besar
  8. Tidak perlu menghentikan proses aliran dalam pipa atau tidak perlu mematikan pompa
  9. Dapat di operasikan pada semua jenis material pipa ( carbon steel, PVC, HDPE, SUS , dll ) dan semua jenis cairan homogen
  10. Dapat di operasikan pada air limbah dan air kotor dengan maksimal solid partikel 12%
  11. Dapat dipasang pada pada aliran dengan low flow velocity hingga 0.03 m/s
  12. Mempunyai akurasi lumayan baik 1% – 2%
  13. Pada additional tersedia eksternal data logger dengan menggunakan SD card
  14. Tersedia analaog ouput 4-20mA,Pulse, relay, dan communication RS485
  15. Tersedia sensor dengan class IP68 ( water proof)

Baca Juga : Flow Meter Solar : Jenis, Karakteristik, dan Akurasi

Berikut adalah langkah – langkah pemasangan/Instalasi Flow meter ultrasonic clamp on

  • Sebelum melakukan pemasangan flow meter, pastikan kelengkapan flow meter ultrasonic yang kita beli. Untuk transit time ultrasonic terdiri dari  3 komponan utama yaitu
    • 1 set Ultrasonic flow transmitter
    • 1 set transducer untuk single path
    • 1 set cable transducer
    • Accesorries :
      • 1 set clamp on bracket  ( disesuaikan dengan diameter pipa )
      • 1 set bracket transducer
      • 1 sachet ultrasonic gel compound
      • 1 panel box include komponen panel
      • manual operasional dan quck guide instalation rudi
  • Tentukan  lokasi pipa yang dipasang transducer, ikuti  persyaratan jarak upstream dan down stream dan pastikan aliran laminer.
    • Hindari posisi dimana not full fill pipe
    • Hindari pemasangan pada arah top to bottom
  • Sebelum melakukan pemasangan flow meter, pastikan kelengkapan flow meter ultrasonic yang kita beli. Untuk transit time ultrasonic terdiri dari 3 komponan utama yaitu 1 set transducer, cable dan 1 unit ultrasonic transmitter.  Sedangkan accesorie lain yang dibutuhkan saat instalasi adalah transducer bracket, clamp on dan ultrasonic gel.
  • Tentukan  lokasi pipa yang dipasang transducer, ikuti  persyaratan jarak upstream dan down stream dan pastikan aliran laminer.
  • Tentukan jenis instalasi transducer yaitu Type  Z ( berseberangan ), Type V ( sejajar ).
  • Ukur Diameter Luar dan tebal pipa setelah itu masukan parameter tersebut pada ultrasonic transmitter
  • Masukan jenis material pipa, jenis liner , jenis cairan dan tandai jarak trasnducer.
  • Siapkan pembersih permukaan pipa, seperti amplas dan bersihkan permukaannya yang dipasang transducer
  • Pemasangan transducer dilakukan dengan pengikatan clamp .
  • Lakukan setting pada unit pengukuran sesuai dengan yang kita inginkan yaitu satuan velocity, flow rate  dan satuan totalizer (volume). Satuan unit bisa kita pilih ke satuan liter, m3, galon, barrel dll serta satuan waktu seperti menit, jam, detik dan hari.
  • Selanjutnya adalah menyeting cut off dan damping yang di ikuti dengan mereset flow rate dan totalizer.
  • Flow meter juga dilengkapi dengan data logger bisa disetting sistem penyimpanan riwayat data perwaktu tertentu.
  • Bagi yang membutuhkan analog out put sebaiknya disetel juga ke 4-20 mA dan dilakukan pengecekan ampere atau volt nya.
  • Untuk mengetahui kwalitas dari aliran sebaiknya dilakukan pengecekan kekuatan signal . Jika signal kurang bagus hendkanya dilakukan pengecekan ulang paramete diameter, tebal, jenis pipa dan jenis cairan.
  • Setelah semua dicek setting dari satuan pembacaan, output analog bisa dilanjutkan dengan memasang trasnmitter pada panel dan cable conduite. Cable harus terjaga dari cuaca dan kerusakan lainnya serta memasang bracket transducer agar posisi transducer tidak mudah berubah.
  • Dan jangan lupa, semua langkah diatas dilakukan pada kondisi aliran dalam pipa harus berhenti tidak bolah ada aliran. Untuk mengetahui normal tidaknya signal sebaiknya dibaca manual operasional dimana standartnya disesuaikan dengan persyaratan dari manufacture.

Baca Juga : Flow Meter Oksigen : Pengertian, Prinsip Kerja, dan Aplikasi

Sumber: inaparts.com