Jenis Flow Meter Air Laut
Jenis Flow Meter Air Laut – Flow meter dapat di definisikan sebagai alat pengukur debit suatu fluida baik dalam aliran tertutup seperti pada jaringan pipa maupun aliran terbuka seperti parit, kanal atau sungai. Jumlah Aliran fluida yang bergerak tersebut bisa di deteksi dan diukur volumenya dan flow ratenya serta kecepatan alirannya tergantung teknologi flowmeter yang digunakan.
Flow meter banyak digunakan dihampir semua jenis industri baik berfungsi sebagai monitoring kecepatan aliran, debit aliran maupun totalizer fluida. Dalam Menentukan jenis, dan model flow meter harus disesuaiakan dengan aplikasi dan tujuan pemasangan flow meter, sehingga bisa mendapatkan manfaat yang optimal.
Baca Juga: Sound Level Meter : Definisi dan Cara Kerjanya
Setiap Flow meter di produksi sesuai dengan teknologinya sehingga masing-masing jenis flow meter memliki keunggulan dan kelemahan. Yang perlu diketahui tidak ada satupun jens flow meter yang bisa diaplikasikan cocok serta memuasakan pada semua jenis karakter fluida maupun semua tingkatan temperature serta pressure.
Jenis Flow Meter Air Laut memiliki variant yang cukup untuk efektif mengukur debit air laut yang sering diaplikasikan untuk hotel, PLTU atau Proses destilasi air laut. Flow Meter air laut ini harus mempunyai karakter tahan terhadap uap air laut dan tahan karat terhadap kandungan garam.
Jenis Flow meter air laut yang sering digunakan ada 2 jeneis yaitu jenis instalasi pada pipa yang sering disebut dengan jenis in line dan jenis instalasi pada channel yang disebut dengan open channel flow meter.
Flow Meter Air Laut Jenis In Line
Untuk flow meter air laut dengan instalasi pada pipa bisa menggunakan jenis
- Electromagnetic Flow Meter
- Ultrasonic flow Meter
Electromagnetic Flow Meter Untuk Aplikasi Air Laut
Untuk Penghitungan flow rate air laut pada sistem pipa tertutup ada beberapa jenis dan model. Mengingat sifat dari air laut yang banyak mengandung garam dan mempunyai sifat korosif sebaiknya mengunakan flow meter dengan bahan material yang sesuai agar flow meter yang dipasng bisa tahan lama. Dalam hal ini flow meter air laut yang digunakan menggunakan bahan PVC ( non metal) atau bisa juga bahan stainless steel namun harganya cukup mahal.
Baca Juga: Fuel Flow Meter : Definisi, Fungsi, dan Aplikasi
Flow meter yang cocok untuk untuk aplikasi air laut sebaiknya menggunakan jenis flow meter yang mempunyai jenis sensor tidak ada bagian yang berputar. Jika menggunakan jenis sensor yang mempunyai bagian terbesar contact langsung dengan air laut, bisa mengakibatkan bearing macet atau bisa menimbulkan kerak yang bisa menggangu performa dari akurasi pengukuran aliran dalam flow meter.
Jenis Flowmeter Ultrasonic
Jenis flow meter ultrasonic untuk fluida air laut sebaiknya menngunakan jenis instalasi clamp on dimana sensor ultrasonic tidak contact langsung dengan medianya. Dimana transducer yang merupakan senor ultrasonic cukup di tempel di permukaan luar pipa dan tidak dmempunyai kontak dengan air asin.
Flow meter air laut jenis clamp on ultrasonic ini bisa di pasang pada segala jenis material pipa seperti pipa carbon steel, pipa stainless steel, pipa PVC, Pipa HDPE, Pipa tembaga dan lainya.
Dibebarapa  kasus karena installasi flow meter air laut tidak boleh menghentikan produksi terlalu lama,  serta mahalnya biaya instalasi untuk pemasangan flow meter pada pipa ukuran besar, maka sistem insatllasi clamp on flow meter merupakan jawaban yang sangat tepat apalagi akurasi 1-2% masih di ijinkan.
Baca Juga: Rotameter Flow Meter : Prinsip Kerja, Aplikasi, dan Kelebihannya
Sistem insatalasi  flow meter dengan cara clamp on ini tidak melakukan pemotongan pipa maupun melubangi pipa. Namun Sensor atau lebih banyak di sebut dengan transducer cukup di tempelkan di permukaan luar pipa yang selanjutnya di perkuat dengan mengikat menggunakan clamp pada bracket transducernya.
Jenis ultrasonic clamp on flow meter cukup handal dan nyaris free maintenance karena transducer ultrasonic bisa di pilih dari bahan non metal atau stainless steel sehingga cukup tahan terhadap cuaca baik hujan, uap air laut maupun tumpahan ombak air laut. Dan karena sifat udara air laut yang korosof sebaiknya transmitter yang digunakan juga menggunakan jacket dari non metal atau plastic sehingga dari segi ketahanan terhadap udara yang bersifat korosif cukup handal.
Clamp on ultrasonic flowmeter ini bisa dipasang pada berbagai ukuran diameter pipa dari diameter pipa DN15 hingga DN5000 tergantung pada jenis dan ukuran transducer ultrasonicnya. Jenis ultrasonic clamp on terdiri dari 2 bagian utama yaitu ultrasonic flow transmitter dan ultrasonic sensor atau disebut dengan ultrasonic transducer
Keuntungan Penggunaan Flowmeter Clamp on Ultrasonic :
-  Tidak ada penghalang di lintasan aliran, sehingga tidak ada pressure drop.
- Tidak ada part bergerak (moving parts), sehingga tidak ada bagian parts yang aus yang menyebabkan maintenance cost rendah.
- Model multi sensor mempunyai ketelitian lebih tinggi
- Dapat digunakan untuk mengukur flow fluida yang korosif dan slurry.
- Tersedia bbebrapa jenis sensor yang dapat mengukur dimeter pipa dari size DN15 – DN6000
- Jika diaplikasikan pada ukuran pipa yang besar diatas 4 inchi akan lebih ekonomis dibandingkan dengan jenis flowmeter lainnya.
- Â Biaya instalasi sangat murah apalagi jika di instal pada pipa besar
- Tidak perlu menghentikan proses aliran dalam pipa atau tidak perlu mematikan pompa
- Dioperasikan pada semua jenis material pipa ( carbon steel, PVC, HDPE, SUS , dll ) dan semua jenis cairan homogen
- Bisa di operasikan pada air limbah dan air kotor dengan maksimal solid partikel 12%
- Dapat dipasang pada pada aliran dengan low flow velocity hingga 0.03 m/s
- Mempunyai akurasi lumayan baik 1% – 2%
- Pada additional tersedia eksternal data logger dengan menggunakan SD card
- Tersedia analaog ouput 4-20mA,Pulse, relay, dan communication RS485
- Tersedia sensor dengan class IP68 ( water proof)
Langkah-langkah Instalsi Flowmeter Ultrasonic Clamp-On
Untuk instalasi flow meter clamp on cukup simple dan cepat karena hanya menempelkan sensor ultrasonic di permukaan pipa. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum instalasi dari pengecekan peralatan, komponen utama dan asesoris yang dibutuhkan termasuk power yang tersedia.
Baca Juga: Velocity Flow Meter : Definisi, dan Jenisnya
Berikut adalah langkah – langkah pemasangan/Instalasi Flow meter ultrasonic clamp on
- Sebelum melakukan pemasangan flow meter, pastikan kelengkapan flow meter ultrasonic yang kita beli. Untuk transit time ultrasonic terdiri dari 3 komponan utama yaitu
- 1 set Ultrasonic flow transmitter
- 1 set transducer untuk single path
- 1 set cable transducer
- Accesorries :
- 1 set clamp on bracket ( disesuaikan dengan diameter pipa )
- 1 set bracket transducer
- 1 sachet ultrasonic gel compound
- 1 panel box include komponen panel
- manual operasional dan quck guide instalation rudi
- Tentukan  lokasi pipa yang dipasang transducer, ikuti persyaratan jarak upstream dan down stream dan pastikan aliran laminer.
- Hindari posisi dimana not full fill pipe
- Hindari pemasangan pada arah top to bottom
- Sebelum melakukan pemasangan flow meter, pastikan kelengkapan flow meter ultrasonic yang kita beli. Untuk transit time ultrasonic terdiri dari 3 komponan utama yaitu 1 set transducer, cable dan 1 unit ultrasonic transmitter. Sedangkan accesorie lain yang dibutuhkan saat instalasi adalah transducer bracket, clamp on dan ultrasonic gel.
- Tentukan  lokasi pipa yang dipasang transducer, ikuti persyaratan jarak upstream dan down stream dan pastikan aliran laminer.
- Tentukan jenis instalasi transducer yaitu Type  Z ( berseberangan ), Type V ( sejajar ).
- Ukur Diameter Luar dan tebal pipa setelah itu masukan parameter tersebut pada ultrasonic transmitter
- Masukan jenis material pipa, jenis liner , jenis cairan dan tandai jarak trasnducer.
- Siapkan pembersih permukaan pipa, seperti amplas dan bersihkan permukaannya yang dipasang transducer
- Pemasangan transducer dilakukan dengan pengikatan clamp .
- Lakukan setting pada unit pengukuran sesuai dengan yang kita inginkan yaitu satuan velocity, flow rate  dan satuan totalizer (volume). Satuan unit bisa kita pilih ke satuan liter, m3, galon, barrel dll serta satuan waktu seperti menit, jam, detik dan hari.
- Selanjutnya adalah menyeting cut off dan damping yang di ikuti dengan mereset flow rate dan totalizer.
- Flow meter juga dilengkapi dengan data logger bisa disetting sistem penyimpanan riwayat data perwaktu tertentu.
- Bagi yang membutuhkan analog out put sebaiknya disetel juga ke 4-20 mA dan dilakukan pengecekan ampere atau volt nya.
- Untuk mengetahui kwalitas dari aliran sebaiknya dilakukan pengecekan kekuatan signal . Jika signal kurang bagus hendkanya dilakukan pengecekan ulang paramete diameter, tebal, jenis pipa dan jenis cairan.
- Setelah semua dicek setting dari satuan pembacaan, output analog bisa dilanjutkan dengan memasang trasnmitter pada panel dan cable conduite. Cable harus terjaga dari cuaca dan kerusakan lainnya serta memasang bracket transducer agar posisi transducer tidak mudah berubah.
- Dan jangan lupa, semua langkah diatas dilakukan pada kondisi aliran dalam pipa harus berhenti tidak bolah ada aliran. Untuk mengetahui normal tidaknya signal sebaiknya dibaca manual operasional dimana standartnya disesuaikan dengan persyaratan dari manufacture.
Sebagai catatanyang harus diperhatikan adalah Prlindungan transmitter ultrasonic dan tracker terhadap cuaca serta kondisi lain i harus di perhatikan dengan meletakan ultrasonic transmitter dalam panel box serta proteksi transducer dengan bracket yang memadai ketika pipa berada di luar ruangan.
Flow Meter Air Laut Jenis Open Channel
Penggunaan Flowmeter Open Channel pada suatu aliran dengan sistem terbuka dan biasanya aliran dikarenakan adanya gaya gravitasi. Cara kerja jenis flowmeter open channel yaitu menghitung kecepatan aliran dan ketinggian permukaan yang dikalkulasikan terhadap luas penampang channel.
Untuk pengukuran kecepatan aliran digunakan flow sensor maupun menghitung kapasitas aliran berdasarkan delta pressure karena perbedaan ketinggian permukaan air.
Jadi prinsip dasar open channel flow meter adalah kombinasi 2 jenis sensor ketinggian dan kecepatan. Untuk melakukan pengukuran ketinggian permukaan air bisa menggunakan sensor level. Sedangkan untuk pengukuran flow velocity bisa mengunakan magnetic flow sensor atau ultrasonic flow sensor.
Dengan mengkalkulasikan perhitungan velocity hasil flow sensor yang dipasang terhadap luas penampang channel akan dapat kapasitas aliran. Kapasitas aliran open channel flow meter disebut dengan flow rate atau debit aliran dengan satuan volume per waktu.
Pada umumnya flow meter open channel diklasifikasikan pada jenis flow meter ultrasonic. Cara kerja dari flow meter ini sebagaimana cara flow meter ultrasonic namun dikombinasikan dengan sensor level. Dimana sensor level ini bisa menggunakan jenis ultrasonic level atau radar level.
Pada jenis ini menggunakan 2 sensor yaitu sensor ultrasonic untuk mendeteksi flow velocity dan sensor level ultrasonic untuk mendeteksi ketinggian air secara kontinyu. Dengan di ketahuinya flow velocity serta ketinggian air maka melalu flow transmitter diketahui flow rate/deit airnya .
Jenis open channel ini bisa dipasang pada posisi mendekati hillir dengan asumsi aliran air dikanal udah tidak terlalu bergelombang dengan melengkapi atau memodifikasi bentuk hillir kanal dengan bentuk penampang U atau V.
Baca Juga: Apa itu Flow Meter dan bagaimana cara kerjanya?
Dengan begitu perubahan ketinggian permukaan kanal bisa di deteksi oeleh ultrasonic level yang secara otomatis bisa di konversi ke flow rate sesuai dengan keinginan pemasangan open channel flow meter.
Sumber: inaparts.com