Digunakan untuk mengukur aliran fluida, terutama cairan konduktif, electromagnetic flowmeter menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Alat ini bekerja dengan menciptakan medan magnet di sekitar pipa. Kemudian, tegangan yang dihasilkan oleh gerakan fluida melalui medan magnet tersebut dideteksi dan dihitung menjadi laju aliran fluida.
Definisi Electromagnetic Flowmeter
Electromagnetic flow meter memiliki desain yang menghilangkan hambatan aliran dengan elektroda yang tertanam di sisi berlawanan dari tabung aliran atau sensor. Pengukur mag telah menjadi pengukur favorit untuk mengukur cairan konduktif seperti air atau bubur, dan mereka berfungsi dengan baik dalam banyak aplikasi kota dan pemrosesan.

Terakhir, mag meter tidak memiliki komponen yang bergerak, jadi tidak perlu diperbaiki atau menggantinya. Untuk rentang aliran yang luas, akurasi dapat mencapai +/- 0,5% dari laju aliran.
Electromagnetic flow meter, juga dikenal sebagai magmeter atau magnetik flow meter, adalah pengukur aliran volumetrik yang mengukur kecepatan cairan dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Metode pengukuran aliran mag sangat akurat untuk mengukur cairan berbasis air saat melewati pipa karena bagiannya tidak bergerak, sehingga tidak perlu diperbaiki atau diganti. Untuk rentang aliran yang luas, akurasi dapat mencapai +/- 0,5% dari laju aliran.
Baca Juga: Memahami Magnetik Flow Meter
Cara Kerja Electromagnetic Flowmeter
Pengukur aliran elektromagnetik menggunakan elektroda untuk membuat medan magnet yang dilalui cairan. Saat cairan melewati medan, elektroda membaca tegangan air. Untuk mengukur kecepatan cairan, magnet menggunakan Hukum Induksi Elektromagnetik Faraday.
Apa yang dimaksud dengan Hukum Faraday?
Karena partikel konduktif dalam fluida mengubah tegangan di medan magnet saat fluida mengalir melaluinya, hukum Faraday mengatakan bahwa konduktor yang bergerak melalui medan magnet menghasilkan sinyal listrik di dalam konduktor. Kecepatan air bergerak melalui medan magnet adalah sama dengan kecepatan konduktor. Kecepatan aliran air melalui pipa diukur dengan variasi ini.
Baca Juga : Prinsip Kerja, Kelebihan, dan Aplikasi Thermal Mass Flow Meter
Pengaplikasian Electromagnetic Flowmeter
Pertanian dan Irigasi
Dalam pertanian dan irigasi, pengukuran aliran air yang akurat sangat penting, terutama dalam kondisi iklim yang ekstrem. Mag meter untuk mengukur aliran irigasi adalah pilihan perawatan rendah yang telah digunakan selama beberapa dekade, memenuhi standar industri, dan telah dipercaya selama bertahun-tahun.
Air Limbah
Saat mengelola air limbah, tingkat waktu kerja yang tinggi sangat penting. Karena perbaikan dan perbaikan jarang terjadi dan pemasangan tidak menimbulkan banyak waktu henti, mag meter sangat cocok untuk tugas ini. Pengukur berkualitas tinggi juga dapat berfungsi pada suhu ekstrim, sehingga perubahan iklim tidak akan menghentikan mereka bekerja.
Air Minum
Untuk bisnis air minum, manajemen biaya sangat penting. Pengukur aliran Electromag melakukannya dengan cara yang paling akurat untuk mengoptimalkan kontrol aliran dan mengurangi biaya. Selain itu, mereka dapat memperoleh sertifikasi NSF-61, yang menunjukkan bahwa mereka aman untuk digunakan dalam air minum.
Air Pendingin
Mag meter untuk air pendingin sangat penting untuk industri listrik, industri, dan manufaktur. Ini memenuhi persyaratan industri untuk akurasi dan memenuhi harapan operator untuk daya tahan.
Industri
Alat yang tahan lama dan dapat menahan tekanan tinggi biasanya diperlukan untuk aplikasi industri. Pengukur aliran mag berkualitas tinggi sangat disukai oleh insinyur industri karena tahan terhadap penggunaan industri, tidak memerlukan perawatan, dan memenuhi syarat untuk area berbahaya Kelas 1, Divisi 2.
Baca Juga : Mengapa Instrumentasi digunakan di Industri?
Definisi Ultrasonic FLowmeter
Ultrasonic flow meter menggunakan ultrasound untuk mengukur aliran fluida dan menghitung kecepatan aliran.
Cara kerja flow meter ultrasonic ditentukan oleh kecepatan gelombang ultrasonic yang ditransmisikan oleh transducer melalui media yang mengalir. Ini menghasilkan kecepatan aliran yang diambil oleh transducer ultrasonic.

Dengan memberikan jumlah kecepatan rata-rata aliran dari media yang diukur, transmitter aliran ultrasonic dapat menangkap dan mengolah signal dari sensor atau transduser. Untuk mengukur laju aliran cairan, flow meter ultrasonic menggunakan getaran suara ultra yang dihasilkan transducer. Dua jenis flow meter ultrasonic, Doppler dan Transit Time, sangat baik untuk mengukur semua jenis fluida atau cairan homogen yang tidak tergantung pada konduktifitas cairan.
Baca Juga : Rotary Piston Flow Meter : Prinsip Kerja, Fitur, dan Aplikasi
Cara Kerja Ultrasonic Flowmeter
1. Prinsip Fisikal
Prinsip Fisik adalah prinsip kerja pertama dari ultrasonic flow meter. Ini mengacu pada aliran cairan dalam pipa yang selalu bergerak dalam satu arah tertentu. Berbagai faktor, seperti kecepatan, tekanan, dan turbulensi, mempengaruhi laju aliran cairan saat melewati pipa. Ultrasonic flow meter menggunakan prinsip ini untuk mengukur perubahan waktu atau frekuensi gelombang ultrasonik yang dikirimkan dan diterima melintasi aliran cairan, dan perubahan ini mencerminkan perubahan ini. Prinsip ini memastikan performa terbaik pada cairan dengan sifat kompleks, tetapi kurang efektif untuk cairan yang sangat bersih.
2. Prinsip Mekanikal
Sesuai dengan namanya, ultrasonic flow meter menggunakan gelombang suara dalam sistem mekanisnya. Fluida yang akan dideteksi akan dibawa ke sensor.
Ultrasonic Flow Meter Sensor mengirimkan gelombang suara yang dihasilkan oleh diafragma ke instrumen. Frekuensi getaran ini biasanya di atas 20 kHz, tergantung pada ukuran pipa dan sifat cairan yang diukur. Gelombang suara bergerak melalui cairan, dan perangkat menghitung kecepatan aliran dengan menganalisis perubahan waktu atau frekuensi.
Cara kerjanya adalah dengan menggunakan transmisi getaran untuk mendeteksi kepadatan molekul air yang berdekatan. Dalam cairan yang bersih, ada sedikit molekul yang dapat dideteksi, sehingga pengukurannya kurang akurat. Namun, dalam cairan dengan partikel atau zat terlarut, perubahan gelombang lebih mudah dideteksi oleh sistem, sehingga pengukurannya lebih akurat dan andal.
3. Prinsip Elektrikal
Teknologi piezoelektrik digunakan oleh sistem elektrikal Ultrasonic Flow Meter untuk mengubah laju aliran air menjadi sinyal listrik. Getaran yang dihasilkan oleh gelombang ultrasonik pada kristal piezoelektrik diubah menjadi sinyal listrik dengan kecepatan tinggi.
Gelombang tambahan yang dibuat oleh kristal piezoelektrik ini mempercepat proses pengumpulan data karena frekuensi gelombang yang dihasilkan lebih tinggi. Akibatnya, sensor dapat mengumpulkan dan menganalisis informasi aliran dengan lebih cepat dan akurat. Teknik ini sangat baik untuk cairan yang kompleks seperti cairan kotor atau kental.
Baca Juga : Definisi, Jenis, dan Keuntungan Ultrasonic Flow Meter
Pengaplikasian Ultrasonic Flowmeter
Industri Minyak dan Gas
Untuk mengukur aliran minyak mentah, gas alam, dan produk turunannya, termasuk transfer hak milik (custody transfer) dan pengukuran volume aliran gas besar.
Pengolahan Air dan Air Limbah
Untuk memantau aliran air bersih dan air limbah, serta cairan kotor atau korosif.
Industri Makanan dan Minuman
Untuk memastikan kebersihan dan keakuratan dalam proses produksi.
Industri Kimia
Untuk mengukur aliran cairan kimia yang bersifat korosif atau abrasif.
Sistem HVAC
Untuk Memantau aliran cairan pendingin dan pemanas.
Sistem Air dan Saluran Pembuangan
Untuk mengukur aliran dalam sistem pipa dengan tekanan dan arus tinggi.
Industri Lain
Pertambangan, tenaga listrik, dan aplikasi yang membutuhkan pengukuran aliran cairan dan gas yang akurat dan aman.
Baca Juga : Definisi, Prinsip Kerja, Aplikasi Coriolis Mass Flow Meter
Kesimpulan
Alat ukur aliran fluida seperti elektromagnetik dan ultrasonik banyak digunakan dalam berbagai industri karena dapat mengukur aliran dengan presisi tanpa hambatan mekanis dalam pipa.
Hukum Faraday tentang induksi elektromagnetik menunjukkan bahwa ketika fluida konduktif bergerak melalui medan magnet, akan terjadi induksi tegangan listrik. Metode ini digunakan oleh electromagnetic flowmeter. Alat ini hanya dapat digunakan untuk fluida yang memiliki konduktivitas listrik, seperti air, lumpur, atau cairan kimia tertentu. Karena itu, besarnya tegangan yang dihasilkan sebanding dengan kecepatan aliran fluida. Salah satu keunggulan utama dari flowmeter ini adalah sangat akurat karena tidak memiliki bagian bergerak dan tidak terpengaruh oleh suhu, tekanan, atau viskositas fluida. Namun, alat ini tidak dapat digunakan untuk fluida yang tidakkonduktif seperti gas atau minyak.
Sementara itu, alat pengukur aliran fluida menggunakan gelombang ultrasonik. Dua metode utama untuk mengukur kecepatan aliran adalah transit time dan doppler. Metode transit time menggunakan perbedaan waktu tempuh gelombang ultrasonik yang dikirimkan searah dan berlawanan arah aliran fluida untuk mengukur kecepatan aliran, sehingga sangat cocok untuk fluida bersih. Metode doppler menggunakan perubahan frekuensi gelombang yang disebabkan oleh pantulan partikel atau gelembung dalam fluida untuk mengukur kecepatan aliran, sehingga sangat cocok untuk fluida kotor atau berminyak. Ultrasonic flowmeter dapat digunakan untuk berbagai jenis fluida, baik konduktif maupun non-konduktif, dan tersedia dalam model clamp-on yang tidak memerlukan perubahan pipa, membuatnya fleksibel untuk dipasang.
Oleh karena itu, pilihan antara elektromagnetic flowmeter dan ultrasonic flowmeter sangat bergantung pada jenis fluida, karakteristik instalasi, dan tingkat akurasi yang dibutuhkan. Keduanya menawarkan solusi pengukuran non-invasif yang efisien dan andal, tetapi masing-masing memiliki kelemahan dan keunggulan teknis yang harus dipertimbangkan saat digunakan.
Baca Juga : Definisi, Cara Kerja, Aplikasi Turbine Flow Meter
Sumber : badjaabadisentosa.com | inaparts.com