Hydraulic Press Machine and Mechanical Press Machine
Hydraulic Press Machine and Mechanical Press Machine di berbagai industri banyak digunakan mesin press, baik mesin press mekanik maupun mesin press hidrolik yang menggunakan sistem hidrolik. Pada dasarnya mesin press baik hydraulic press maupun mechanical press berfungsi untuk melakukan pengepresan atau stamping, untuk proses-proses seperti drawing, punching, blanking, fitting, shearing, bending, forging, dll.
Pada mesin press hidrolik, digunakan sistem fluida untuk menaikkan dan menurunkan slide. Dalam hal ini, oli yang berfungsi sebagai media dialirkan ke silinder hidrolik serta sistem bantalan mati. Semua cairan dikontrol dengan menggunakan katup hidrolik.
Sistem fluida ini digerakkan oleh pompa Hidrolik (pompa roda gigi, pompa baling-baling atau pompa piston) yang berfungsi untuk memompa oli dari tangki yang kemudian diteruskan ke silinder. Untuk mengontrol ukuran tekanan, kecepatan pergerakan silinder, dll., Banyak katup yang digunakan.
Katup-katup tersebut diantaranya adalah solenoid, check valve, relief valve, dll. Karena menggunakan sistem hidrolik, mesin ini dapat dengan mudah diatur atau diatur. Pengaturan ini adalah; pengaturan gerak dan tenaganya, namun untuk pengaturan tenaga, tenaga yang dihasilkan tergantung dari tenaga motor yang digunakan untuk menggerakkan pompa hidrolik.
Baca Juga: Prinsip Kerja, Klasifikasi, dan Jenis Directional Control Valves
Sedangkan mesin press mekanis menggunakan sistem mekanis dengan roda gila yang digerakkan oleh motor listrik, yang diteruskan ke poros engkol yang kemudian menggerakkan slide untuk naik turun. Kontrol posisi gerakan slide menggunakan sistem kopling dan rem, dimana tenaga yang digunakan adalah pneumatik. Sistem pneumatik pada mesin ini sering digunakan sebagai penyeimbang dan bantalan mati.
Karena itu, tabung udara sering terlihat dipasang di atas (crown deck), di bawah mesin atau di belakang mesin. Tenaga yang dihasilkan oleh kedua jenis mesin press ini cukup bervariasi, mulai dari mesin press yang menghasilkan tenaga sebesar 20 ton hingga ribuan ton. Namun mesin press mekanik yang beredar di pasar Indonesia hanya menghasilkan tenaga hingga 2500 ton, berbeda dengan mesin press hidrolik.
Untuk mesin press berukuran besar, biasanya mesin dibagi menjadi beberapa bagian. Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses pemasangan karena memiliki ukuran dan berat yang masif (di atas 40 ton). Bagian-bagian tersebut terdiri dari Ranjang, Rangka Samping, Mahkota, Geser, Guling Hidrolik Silinder, Panel, dan Aksesoris lainnya. Saat akan melakukan proses pemasangan yang perlu diperiksa adalah tingkat kesejajaran pelat dasar (pelat dasar harus memiliki ketebalan yang sama atau sedekat mungkin). Jangan sampai posisi pelat dasar memiliki perbedaan ketinggian yang besar, karena akan menyulitkan saat meratakan tempat tidur.
Baca Juga : Sensor Temperatur Motor Listrik Berliku
Perlu diingat bahwa, posisi di tempat tidur, set selama instalasi harus benar-benar mengikuti pengaturan premade (lihat manual instalasi), pengaturan premade adalah titik kritis untuk meratakan dan setiap produsen biasanya memiliki sedikit atau tidak ada perbedaan dalam pengaturan.
Jika perataan tidak memiliki pengaturan awal, maka jangan lanjutkan pekerjaan pemasangan bingkai. Kegagalan untuk menyetel tingkat atau kemiringan alas dengan benar dapat memengaruhi kinerja alat berat dan dapat melemahkan alat berat itu sendiri. Dan bila sudah diatur keakuratan posisi slide, guling dan tidak akan bekerja bersamaan dengan bagian lain. Leveling ini diatur untuk mengukur Akurasi kerataan permukaan guling. Untuk menentukan standar pengukuran ini, lihat JIS-B6403.
Kejadian yang sering ditemui pada saat mesin sudah lama dipasang/digunakan (di atas 5 tahun), setting akurasi ini perlu dilakukan, dan yang sering dilakukan adalah setting paralel dan setting gap slide. Dan jarang dilakukan pengecekan setting levelnya, dan jika mesin memiliki masalah tertentu terutama saat produk tidak konsisten jika die/moulding sudah distandarisasi, pengecekan dan setting hanya dilakukan pada setting paralel dan gap slide setting.
Jika tidak ditemukan masalah setelah dilakukan pengecekan dan penyetelan, maka dilakukan pengecekan level mesin dan jika level tidak sesuai dengan standarnya maka langkah yang sering dilakukan adalah meratakan permukaan guling dengan cara menggerus permukaan guling dengan ketebalan yang disesuaikan dengan hasil pemeriksaan level. Ketebalan guling tidak boleh sama atau miring, kemiringannya disesuaikan dengan kemiringan mesin.
Jika langkah ini dilakukan dalam waktu 2-4 tahun, maka akan terjadi keausan pada slide yang membuat celah slide sangat sulit diatur, dan jika dipaksakan dapat menyebabkan mesin mengalami kerusakan fatal/gagal total. Karena itu, masalah level mesin harus ditanggapi dengan serius. Seperti yang sudah disebutkan di atas, jika leveling menjadi masalah utama, maka harus diselesaikan dengan baik dan disesuaikan dengan setting standarnya. Jangan menyelesaikan masalah dengan melakukan penyetelan setingan paralel mesin, guling permukaan gerinda, celah geser atau setingan tegak lurus.
Baca Juga: Apa itu sistem hidrolik?
Sumber : inaparts.com