Apa itu Flowma Batching System ?
Flowma Batching System merupakan sistem kontrol yang dirancang untuk membaca dan mengatur aliran material, baik dalam bentuk cairan, gas, atau padatan, berdasarkan total volume atau massa yang diinginkan. Sistem ini bekerja dengan menyalurkan material melalui saluran atau pipa, di mana sensor khusus akan mengukur jumlah material yang melewati saluran tersebut. Setelah volume atau massa mencapai jumlah yang telah ditentukan atau diatur, sistem ini secara otomatis menghentikan aliran material. Batching Sistem sering digunakan dalam proses industri untuk memastikan keakuratan kuantitas dalam produksi, seperti pada industri makanan, minuman, farmasi, dan bahan kimia, demi menjaga konsistensi dan efisiensi produksi.
Prinsip Kerja
Pada prinsip kerjanya, batching sistem di dasarkan pada 3 (tiga) komponen utama, yaitu :
- Flow meter: untuk membaca berapa banyak fluida yang mengalir melalui instalasi pipa dan akan memberikan sinyal kepada batch control.
- Batch Control: Menghentikan aliran dengan menutup valve atau mematikan pompa (jika aliran menggunakan pompa) ketika jumlah volume atau massa sudah sesuai dengan jumlah yang diatur.
- Solenoid Valve: membuka dan menutup aliran sesuai perintah sinyal elektrik yang dikirimkan dari batch control.
Baca Juga : Enam faktor utama pemilihan flow meter yang perlu dipertimbangkan
Fitur & Kelebihan Batching System
Flowma batching system ini memiliki berbagai fitur dan kelebihan, yaitu :
- Dapat menyimpan data pengoperasian, dan volume yang di akumulasi secara berkala.
- Tampilan secara digital dan Numerical Keypad
- Dilengkapi dengan Tombol : Start, Pause, dan Reset
- Unit Pengukuran : Volume, dan Massa
- Body Material (Batch Control) : Aluminum
- Akurasi Batching Sistem: Instrument
o Electromagnetic Flow Meter: ≤0.5%
o Coriolis Mass Flow Meter: ≤0.2%
Spesifikasi Komponen Batching System
Flowma Batching System memiliki 3 komponen utama yaitu, Flowma WBC Batch Controller, Fluidwell N410, dan Flowmeter (Coriolis mass flowmeter & Electromagnetic Flowmeter)
Baca Juga : Flowmag WMAG 30 Heavy-duty Magnetic Flow Meter
1. Flowma WBC Batch Controller :
- Sudah dilengkapi komunikasi output: RS485
- Output : 4-20 mA & Pulse
- Memiliki 3 Relay output : Large valve, small valve hierarchical control, and pump control
- Dilengkapi fungsi “start, stop, dan reset”
- Sumber daya: 24VDC
2.Fluidwell N410 :
- Memiliki Signal Input: Flowmeter Inputs, Status Inputs
- Signal Outputs: Pulse Outputs, Alarm Outputs, dan Control Outputs
- Power Supply: 24 DC & 110 – 230 AC
- Hazardous Area: Safe Area & Hazardous Area
- Communication Protocol: Modbus RTU
- Communication Interface: RS232 or RS485 2-wire
Baca Juga : Flowmag WMAG 21 Electromagnetic Flow Meter
3. Coriolis Mass Flow Meter
- Memilki nilai akurasi: ≤0.15%
- Dengan range dari: 0.002 kg/min up to 30000 kg/min
- Mampu mengukur tekanan hingga: 1481 bar (21480 psi)
- Mampu mengukur temperature dari: -196°C – 210°C
- Memiliki 3 jenis material, yaitu: SS 316, Titanium, Tantalum.
- Untuk sizenya tersedia dari ukuran: ¼” – 12″
4. Electromagnetic Flowmeter
- Memiliki nilai akurasi: ≤ 0.5%
- Berbagai macam daya input seperti: 220VAC, 12 – 24VDC, Battery, dan Panel Surya
- Tersedia berbagai jenis line, yaitu : Rubber, Polyurethane, PTFE, dan Ceramics
- Tersedia jenis koneksi flange, yaitu: PN, ANSI, JIS
- Tersedia jenis pilihan material body, seperti: Carbon Steel, Stainless Steel, dan Plastic
- Tersedia jenis electrode sesuai dengan liquid yang diukur: SUS316L, Hastelloy, Titanium, Tantalum, Platinum
- Memiliki Output: Analog 4-20 mA, Pulse, RS485, dan GPRS
Baca Juga : Flow Meter Bahan Bakar – Flowma Fuel Consumption
Untuk Penjelasan Selengkapnya Bisa Tonton Video Dibawah Ini Ya
Baca Juga : Perbandingan Electromagnetic dan Turbine Flow Meter
Source : Inaparts