Electromagnetic flow meter dan turbine flow meter digunakan untuk mengukur laju aliran fluida di berbagai industri, termasuk industri kimia, petrokimia, pengolahan air, dan pabrik pengolahan makanan. Meskipun keduanya memiliki aplikasi yang sama, prinsip-prinsip yang mendasari dan karakteristik operasionalnya berbeda secara signifikan.
Berikut ini adalah perbandingan terperinci antara electromagnetic flow meter dan turbine flow meter pada tabel di bawah ini.
S.No. | Comparison Factor | Magnetic Flowmeter | Turbine Flowmeter |
1 | Prinsip Kerja | Beroperasi berdasarkan Hukum Induksi Elektromagnetik Faraday. Tegangan dihasilkan ketika fluida konduktif mengalir melalui medan magnet, dan tegangan ini digunakan untuk mengukur laju aliran. | Beroperasi secara mekanis. Fluida mengalir melalui dan memutar turbin. Kecepatan putaran diukur dengan sensor optik atau magnetik dan sebanding dengan kecepatan fluida. |
2 | Persyaratan Konduktivitas | Memerlukan cairan yang bersifat konduktif. Tidak cocok untuk cairan non-konduktif seperti minyak dan gas. | Tidak ada persyaratan konduktivitas. Dapat mengukur cairan konduktif dan non-konduktif. |
3 | Instalasi dan Orientasi | Fleksibel dalam orientasi pemasangan karena tidak adanya bagian yang bergerak. | Membutuhkan orientasi khusus untuk memastikan rotasi turbin yang bebas, yang mempengaruhi akurasi pengukuran. |
4 | Penurunan Tekanan | Penurunan tekanan minimal atau tidak ada sama sekali karena tidak ada penghalang mekanis. | Mungkin mengalami penurunan tekanan karena adanya turbin di jalur fluida. |
5 | Akurasi dan Sensitivitas | Akurasi tinggi untuk cairan konduktif. Kurang sensitif terhadap variasi sifat fluida. | Bisa sangat akurat tetapi sensitif terhadap variasi seperti viskositas cairan, sehingga memerlukan kalibrasi yang lebih sering. |
6 | Keausan dan Kerusakan | Keausan minimal karena tidak adanya komponen yang bergerak. | Bagian yang bergerak seperti bilah turbin dapat aus, terutama saat digunakan dengan cairan yang bersifat abrasif atau korosif. |
7 | Kesesuaian Aplikasi | Ideal untuk pengolahan air limbah, bubur, dan aplikasi lain yang membutuhkan cairan konduktif. | Cocok untuk mengukur cairan bersih dan tidak korosif, termasuk minyak dan gas. |
8 | Biaya | Umumnya lebih mahal karena kompleksitas teknologi elektromagnetik. | Lebih murah pada awalnya, tetapi mungkin ada biaya tambahan untuk pemeliharaan dan kalibrasi. |
9 | Kalibrasi | Persyaratan Biasanya dikalibrasi di pabrik dan tidak terlalu sering memerlukan kalibrasi lapangan. | Sifat fluida memiliki dampak minimal pada akurasi. Memerlukan kalibrasi lapangan yang lebih sering karena sensitivitas terhadap sifat fluida seperti viskositas. |
10 | Pemeliharaan | Persyaratan perawatan yang rendah karena tidak adanya komponen mekanis yang bergerak. | Kebutuhan perawatan yang lebih tinggi, terutama untuk kalibrasi dan kemungkinan penggantian komponen. |
11 | Waktu Respon | Umumnya menawarkan waktu respons yang cepat karena pengukuran elektronik. | Mungkin memiliki waktu respons yang sedikit tertunda karena inersia komponen mekanis. |
12 | Konsumsi Energi | Dapat mengkonsumsi lebih banyak daya karena pembangkitan medan elektromagnetik. | Umumnya lebih rendah dalam konsumsi energi karena sebagian besar mengandalkan operasi mekanis. |
13 | Rasio Penolakan | Umumnya menawarkan rasio turndown yang tinggi, sehingga memungkinkan rentang laju aliran yang lebih luas untuk diukur dengan akurat. | Mungkin memiliki rasio turndown yang terbatas karena kendala mekanis, yang membatasi kemampuannya untuk mengukur pada laju aliran yang sangat rendah atau tinggi. |
Pengukur aliran magnetik beroperasi berdasarkan Hukum Induksi Elektromagnetik Faraday. Ketika fluida konduktif melewati medan magnet, maka akan menghasilkan tegangan yang sebanding dengan kecepatan fluida. Tegangan tersebut kemudian diukur untuk menentukan laju aliran.
Baca Juga: Apa itu Electromagnetic Flow Meter?
Flowmeter turbin menggunakan metode mekanis. Saat fluida mengalir melalui meteran, fluida tersebut mengenai bilah turbin, menyebabkan turbin berputar. Kecepatan putaran berbanding lurus dengan kecepatan fluida, dan dideteksi menggunakan sensor optik atau magnetik.
Baca Juga: Apa itu Turbine Flow Meter?
Pengukur Aliran Magnetik membutuhkan fluida yang konduktif. Tidak cocok untuk mengukur aliran cairan non-konduktif seperti minyak dan gas.
Tidak ada persyaratan konduktivitas seperti itu di flowmeter turbin. Itu dapat mengukur cairan konduktif dan non-konduktif.
Baca Juga: Apa yang dimaksud dengan Cavitation dan Flashing?
Baca Juga: Hal yang perlu anda ketahui tentang flow meter
Baca Juga: Proses dan Solusi untuk Sektor Industri Pengukuran Gas dan Cairan
Baca Juga: Definisi, Jenis, dan Perbandingan Elemen Aliran
Baca Juga: Menentukan kinerja flow meter
Baca Juga: Flow Meter dengan Prinsip dan Persamaan Bernoulli
Baca Juga: Masalah Flow Meter Paling Umum dan Cara Mengatasinya
dari artikel yang telah kami paparkan diatas, yaitu “Perbandingan Electromagnetic dan Turbine Flow Meter” bahwa Setiap jenis flow meter memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan pemilihan yang tepat sering kali bergantung pada persyaratan aplikasi tertentu. Selalu pertimbangkan faktor-faktor seperti jenis fluida, biaya, dan akurasi yang diinginkan saat memilih flowmeter untuk aplikasi Anda.
Referensi: instrumentationtools.com