Pemantauan jaringan adalah kunci untuk mengoptimalkan kinerja jaringan dan aplikasi. Bagian dari strategi ini adalah melacak apa yang sedang terjadi di jaringan Anda, yang membutuhkan pemahaman mendetail tentang berbagai data tentang lalu lintas jaringan. Pemantauan aliran membantu tim Anda menyelesaikan tugas ini dan menangkap semua komunikasi yang masuk dan keluar dari perangkat jaringan. Untuk memahami pentingnya pemantauan aliran, mungkin berguna untuk mengetahui apa itu aliran dalam istilah TI.
Baca Juga: Flow meter dengan nilai akurasi paling akurat
Flowma Monitoring
Teknologi aliran jaringan pertama kali dikembangkan oleh Cisco pada tahun 1996 oleh Cisco. Pemantauan aliran adalah metode yang mengukur pergerakan data antara dua perangkat atau aplikasi di jaringan. Metode ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada tim TI tentang lalu lintas yang melintasi jaringan mereka serta bagaimana kinerja jaringan mereka setiap hari. Aliran jaringan menunjukkan siapa yang mengirim data, bagaimana mereka mengirim data, dan kapan mereka mengirim data.

Teknologi aliran jaringan yang lebih baru dikembangkan juga memiliki kemampuan yang diperluas, seperti penangkapan paket penuh dan inspeksi paket mendalam, yang keduanya memberikan wawasan tambahan ke dalam kinerja jaringan dan aplikasi. Tim TI dapat mengakses data aliran dari berbagai sumber, termasuk router, firewall, dan switch. Informasi ini sangat berguna untuk pengoptimalan jaringan dan pemecahan masalah.
Baca Juga: Batching System : Mempermudah Filling dan Mixing Pada Industri
Solusi: Flow Monitoring Batching System dan Fuel Consumption
Batching System
Batching System merupakan salah satu sistem yang dapat membaca dan mengontrol suatu aliran berdasarkan total volume atau massa yang jika diatur pada jumlah tertentu maka akan berhenti secara otomatis.

Prinsip Kerja Bacting System
Batching system adalah salah satu tahap produksi dalam proses manufaktur, baik untuk proses pengisian atau pencampuran bahan baku. Ini karena sistem ini dapat membaca dan mengontrol aliran berdasarkan total volume atau massa dan akan berhenti secara otomatis jika diatur pada jumlah tertentu.
Sistem batching didasarkan pada tiga komponen utama, yaitu:
- Flow meter: digunakan untuk menghitung volume fluida yang mengalir melalui pipa dan memberikan sinyal kepada pengendali batch.
- Kontrol batch: Ketika jumlah volume atau massa sudah sesuai dengan jumlah yang diatur, valve ditutup atau pompa ditutup (jika aliran menggunakan pompa).
- Solenoid valve berfungsi untuk membuka dan menutup aliran berdasarkan sinyal elektrik yang dikirim dari kontrol batch.
Akurasi dan Kalibrasi
Pada tahap ini, jumlah cairan yang sebenarnya harus dikalibrasi dengan sensasi aliran, atau flow meter. Kemudian, atara flow meter harus dikalibrasi dengan peralatan tambahan, seperti kontrol batch atau sistem scada, yang ditampilkan di HMI.
Kaliberasi sistem pencampuran cairan dengan kontrol batch ini yang agak sulit adalah akurasi antara jumlah cairan sebenarnya dan yang dibaca di transmitter aliran. Jika akurasi ini tidak tercapai, coba kaliberasi pembacaan ke kontrol batch atau HMI, dan hasilnya pasti tidak memuaskan atau gagal.
Banyak pembuat kontrol batching sistem gagal pada proses pencampuran atau filling karena masalah akurasi. Ini disebabkan oleh fakta bahwa mereka tidak memahami cara menggunakan pengukur aliran untuk karakteristik cairan, sehingga kualitas pengukur aliran tidak penting.
Pembuat sistem kontrol ini harus mengetahui kualitas, stabilitas, dan tingkat akurasi pompa aliran. Sebelum memilih jenis dan model pompa aliran, harus tahu tingkat keakurasian yang diinginkan dan memastikan bahwa pompa dipasang dengan cara yang benar.
Baca Juga: Batch Control and Batching System
Fuel Consumption
Jumlah bahan bakar yang digunakan oleh kendaraan atau mesin untuk menempuh jarak tertentu atau melakukan suatu pekerjaan disebut konsumsi bahan bakar. Bisa juga ditulis dalam liter per 100 kilometer (L/100 km), yang menunjukkan berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan untuk melakukan perjalanan selama 100 kilometer.

Jenis kendaraan, kondisi mesin, gaya berkendara, kondisi jalan, beban kendaraan, dan penggunaan perangkat tambahan seperti AC adalah beberapa faktor yang memengaruhi konsumsi bahan bakar. Manajemen konsumsi bahan bakar yang efektif dapat mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi kendaraan, dan mengurangi dampak pada lingkungan.
Baca Juga: Fuel Consumption Untuk Mengetahui Jumlah Konsumsi Bahan Bakar Pada Kapal
Manfaat Memiliki Sistem Fuel Consumption
- Penghematan Biaya Operasional: Perusahaan dapat mengurangi pemborosan dan menurunkan biaya operasional dengan memantau konsumsi bahan bakar secara langsung.
- Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan mengoptimalkan rute perjalanan, jadwal pemeliharaan kendaraan, dan efisiensi operasional data sistem ini.
- Peningkatan Keamanan Sistem ini juga dapat melacak perilaku pengemudi, seperti akselerasi atau pengereman mendadak, sehingga bisnis dapat mengajarkan pengemudi untuk mengurangi perilaku berisiko dan meningkatkan keselamatan di jalan.
- Pemeliharaan Preventif: Perusahaan dapat mengidentifikasi masalah kendaraan dan melakukan pemeliharaan preventif dengan melacak konsumsi bahan bakar.
- Mengurangi Dampak Lingkungan: Pengelolaan bahan bakar yang lebih efisien akan mengurangi emisi karbon, mendukung upaya keberlanjutan lingkungan, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi emisi.
Pengaplikasian Fuel Consumption
- Transportasi: Informasi tentang penggunaan bahan bakar bermanfaat untuk mengelola kendaraan, menghitung biaya, dan merencanakan rute terbaik.
- Logistik industri logistik menggunakan data konsumsi bahan bakar untuk mengatur penggunaan truk dan mengoptimalkan pengiriman barang.
- Otomotif: Dalam industri mobil, data tentang konsumsi bahan bakar digunakan untuk membuat mobil lebih efisien, membandingkan berbagai jenis mobil, dan menemukan jalan terbaik.
Baca Juga: Flow Meter Bahan Bakar – Flowma Fuel Consumption
Kesimpulan
Dengan memberikan wawasan real-time terhadap lalu lintas data, pemantauan jaringan, khususnya teknologi Flow Monitoring, memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerja dan keamanan jaringan. Teknologi ini memungkinkan tim TI untuk mengoptimalkan jaringan, menemukan masalah lebih cepat, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Batching System juga digunakan dalam manufaktur untuk mengontrol dan mengukur aliran bahan baku dengan tepat. Sementara itu, pemantauan penggunaan bahan bakar membantu mengoptimalkan penggunaan bahan bakar, mengurangi biaya operasional, meningkatkan keamanan, dan mendukung lingkungan. Teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dalam berbagai industri jika diterapkan dengan benar.
Source: Inaparts.com | liveaction.com