Apa itu Transmitter? dan bagaimana manfaat bagi Industri

Apa itu Transmitter dan bagaimana manfaat bagi Industri

Table of Contents

Dalam kontrol proses industri, unit pengukuran dan transmisi, aktuator, dan regulator adalah tiga komponen utama dari keseluruhan sistem kontrol. Di antara mereka, unit pengukuran dan transmisi adalah pemancar, dan terkadang pemancar sebenarnya setara dengan sensor. Aktuator seperti katup, dan regulator adalah pengontrol, yang merupakan otak dari seluruh sistem kontrol

Apa itu Transmitter?

Transmitter dan sensor bersama-sama merupakan sumber sinyal pemantauan untuk kontrol otomatis. Pemancar adalah untuk mengubah sinyal keluaran sensor menjadi sinyal yang dapat dikenali oleh pengontrol, atau mengubah input non-listrik dari sensor menjadi sinyal listrik dan memperkuatnya pada saat yang sama, dan mengubahnya secara seragam menjadi sumber sinyal standar (seperti catu daya DC 4-20mA). Ini dapat digunakan untuk pengukuran dan kontrol jarak jauh. Oleh karena itu, pemancar tidak hanya sebagai media konversi tetapi juga sebagai media.

Pressure Transmitter
Pressure Transmitter

Proses dalam kontrol otomatis adalah: sumber sinyal -> sensor -> pemancar -> pengontrol aritmatika -> aktuator -> output kontrol.

Di bidang industri, terkadang pemancar dan sensor adalah hal yang umum karena sinyal keluaran dari sebagian besar sensor modern sudah merupakan sinyal yang dapat diterima oleh pengontrol umum, dan sinyal ini dapat langsung dikenali oleh pengontrol tanpa konversi pemancar.

Mirip dengan sensor, pemancar umumnya dibagi menjadi pemancar suhu / kelembaban, pemancar tekanan, pemancar tekanan diferensial, pemancar level cairan, pemancar arus, pemancar daya, dan pemancar aliran, pemancar berat, dll.

Baca Juga : Fungsi Transmitter : Definisi, dan Jenisnya

Jenis-jenis Transmitter

Ada beberapa jenis transmitter yang perlu Anda ketahui yaitu transmitter tekanan, transmitter suhu emitor, dan arus transmitter. Penjelasan mengenai ketiganya akan kami ulas di bawah ini.

1. Transmitter Tekanan (Pressure Transmitter)

Sebuah sensor yang digunakan di dalam menentukan sebuah nilai tekanan. Jenis transmitter ini bekerja dengan prinsip operasi di dalam menerima tekanan gas atau cairan yang akan diukur. Hasil pengukuran terhadap tekanan tersebut kemudian akan diubah ke nilai analog dengan bentuk arus listrik serta nilai arus miliamp yang cenderung sangat rendah dengan kisaran antara 4 dan juga 20 mA.

2. Transmitter Arus (Flow Transmitter)

Sebuah alat yang berguna di dalam mengukur aliran yang ada pada pipa drainase. Untuk aliran yang diukur yaitu fluida, apakah itu termasuk cairan, gas, maupun uap. Adapun sensor yang digunakan di dalam mengukur laju air aliran fluida secara umum yaitu venturi, lubang, dan lain sebagainya.

3. Transmiiter Suhu Emitor (Temperature Transmitter)

Jenis transmitter yang ketiga yaitu transmitter suhu emitor. Sebuah alat yang berperan dalam menghubungkan sensor suhu seperti RTD ke termokopel menuju perangkat maupun kontrol seperti DCS, PLC, serta PC. Untuk sinyal output yang digunakan berada di kisaran antara 4 sampai dengan 20 mA di mana 4 mA merepresentasikan 0º C serta 20 mA100º C.

Baca Juga : Perbedaan Flow Transmitter dengan Flow Meter

Prinsip Kerja

Transmitter bekerja berdasarkan prinsip umpan balik negatif, dan terutama terdiri dari bagian pengukuran, penguat, dan bagian umpan balik.

Bagian pengukuran digunakan untuk mendeteksi variabel x yang diukur dan mengubahnya menjadi sinyal input Zi (sinyal seperti tegangan, arus, perpindahan, gaya, atau torsi) yang dapat diterima oleh penguat. Bagian umpan balik mengubah sinyal output y dari pemancar menjadi sinyal umpan balik Zf, dan kemudian mengirimkannya kembali ke terminal input. Jumlah aljabar Zi dan sinyal zeroing Zo dibandingkan dengan sinyal umpan balik Zf. Dan selisih ε dikirim ke amplifier untuk diperkuat dan diubah menjadi sinyal output standar y.

Transformasi- mengacu pada proses mengubah berbagai besaran fisik dari sensor menjadi sinyal listrik. Misalnya: menggunakan termokopel untuk mengubah suhu menjadi potensial listrik; menggunakan trafo arus untuk mengubah arus besar menjadi arus kecil. Karena sinyal listrik adalah yang paling mudah diproses, pemancar modern mengubah berbagai sinyal fisik menjadi sinyal listrik.

Transmisi- mengacu pada transformasi berbagai sinyal listrik. Untuk memfasilitasi penerimaan dan transmisi instrumen atau perangkat kontrol lain, sekali lagi melalui sirkuit elektronik untuk menyatukan sinyal listrik dari sensor (seperti 4-20MA). Metode ini dicapai melalui beberapa amplifier operasional.

Sebagai contoh, SST3-AD adalah trafo arus yang mengubah arus keluaran trafo arus menjadi pemancar arus 4-20MA standar; contoh lainnya: SST4-LD, yang dapat mengubah sinyal bobot dari sensor bobot menjadi pemancar bobot standar 4-20MA.

Baca Juga : Flocorp LTRP Ranger Plus Ultrasonic Level Transmitter

Kesimpulan

Transmitter adalah komponen penting dalam sistem kontrol industri yang berfungsi mengubah sinyal keluaran dari sensor menjadi sinyal yang dapat dikenali oleh pengontrol. Mereka memainkan peran penting dalam proses otomatisasi dengan mengubah input non-listrik menjadi sinyal listrik standar, seperti 4-20 mA, yang kemudian dapat digunakan untuk pengukuran dan kontrol jarak jauh. Terdapat beberapa jenis transmitter yang umum digunakan, seperti transmitter tekanan, transmitter arus, dan transmitter suhu, masing-masing dengan aplikasi spesifiknya dalam industri.

Manfaat bagi Industri

  • Peningkatan Efisiensi Operasional: Transmitter memungkinkan pengukuran dan kontrol yang presisi dalam berbagai proses industri, sehingga mengurangi risiko kesalahan dan meningkatkan efisiensi operasional.
  • Monitoring Jarak Jauh: Dengan transmisi sinyal yang dapat diakses dari jarak jauh, industri dapat melakukan monitoring dan pengendalian proses secara real-time, yang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan keamanan.
  • Penghematan Biaya: Dengan kemampuan untuk menghubungkan beberapa sensor ke satu pengontrol, transmitter dapat mengurangi kebutuhan akan infrastruktur fisik dan biaya instalasi.
  • Fleksibilitas dan Skalabilitas:Transmitter tersedia dalam berbagai jenis dan dapat disesuaikan dengan berbagai aplikasi industri, dari pengukuran tekanan hingga suhu, sehingga memberikan fleksibilitas dalam integrasi sistem.
  • Keandalan dan Keamanan: Transmitter yang dirancang untuk aplikasi industri biasanya tahan terhadap lingkungan yang keras dan memberikan data yang andal, yang sangat penting untuk menjaga keamanan operasional.

FAQ

Apa itu Transmitter dalam konteks industri?
– Transmitter adalah perangkat yang mengubah sinyal keluaran dari sensor menjadi sinyal standar yang dapat dikenali oleh pengontrol, seperti sinyal arus 4-20 mA. Perangkat ini digunakan untuk mengukur, mentransmisikan, dan mengendalikan parameter fisik seperti tekanan, aliran, dan suhu dalam sistem kontrol industri.

Apa saja jenis-jenis Transmitter yang umum digunakan?
– Jenis-jenis transmitter yang umum digunakan antara lain:
– Transmitter Tekanan (Pressure Transmitter): Mengukur tekanan gas atau cairan dan mengubahnya menjadi sinyal listrik standar.
– Transmitter Arus (Flow Transmitter): Mengukur laju aliran fluida dalam pipa dan mentransmisikan data tersebut ke sistem kontrol.
-Transmitter Suhu Emitor (Temperature Transmitter): Menghubungkan sensor suhu seperti RTD atau termokopel ke pengontrol dan mengubah sinyal suhu menjadi sinyal arus standar.

Bagaimana cara kerja Transmitter?
– Transmitter bekerja dengan mengubah input fisik dari sensor (seperti tekanan atau suhu) menjadi sinyal listrik standar. Proses ini melibatkan pengukuran, amplifikasi sinyal, dan konversi sinyal menjadi format yang dapat dikenali oleh pengontrol untuk pengukuran dan kontrol lebih lanjut.

Apa manfaat menggunakan Transmitter dalam industri?
– Penggunaan transmitter dalam industri memberikan berbagai manfaat, termasuk peningkatan efisiensi operasional, kemampuan untuk monitoring jarak jauh, penghematan biaya, fleksibilitas dalam aplikasi, serta keandalan dan keamanan dalam operasi.

Apakah Transmitter dan Sensor sama?
– Transmitter dan sensor sering kali digunakan bersama, tetapi mereka memiliki fungsi yang berbeda. Sensor mendeteksi dan mengukur parameter fisik, sementara transmitter mengubah sinyal dari sensor menjadi format standar yang dapat digunakan oleh pengontrol untuk proses lebih lanjut.

Bagaimana peran Transmitter dalam sistem kontrol otomatis?
– Dalam sistem kontrol otomatis, transmitter berfungsi sebagai penghubung antara sensor dan pengontrol. Mereka memastikan bahwa data yang dikumpulkan dari lingkungan dapat diubah menjadi sinyal yang dapat diproses oleh pengontrol untuk mengatur aktuator dan menjaga kestabilan sistem.

Apa perbedaan antara Transmitter analog dan digital?
– Transmitter analog mengubah input fisik menjadi sinyal listrik analog yang berkesinambungan, seperti 4-20 mA. Sedangkan transmitter digital mengubah input fisik menjadi sinyal digital yang terdiri dari bit data, yang dapat dikirimkan melalui jaringan komunikasi digital untuk pengolahan lebih lanjut.

Sumber :www.medium.com www.utmel.com  www.nesabamedia.com