Flowmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur laju aliran linier, nonlinier, massa atau volume dari liquid, gas ataupun solid. Dasar Pemilihan Jenis Flow Meter untuk mendapatkan flow meter yang sesuai adalah memahami dengan benar tentang persyaratan yang ditentukan berdasarkan aplikasi flowmeter terhadap jenis fluid, dan persyaratan lainnya.
Oleh karena itu, perlu waktu dalam mengevaluasi sifat dari proses fluida dan instalasi secara keseluruhan sebelum ditentukan jenis flow meter yang akan digunakan.
Berikut adalah beberapa pertanyaan kunci yang perlu dijawab sebelum memilih jenis flow meter :
- Apakah Jenis cairan yang diukur oleh flowmeter atau flowmeters (udara, air, dll …)?
- Apakah Anda memerlukan pengukuran besarnya flow rate dan / atau totalization dariflow meter?
- Jika cairan tersebut bukan air, berapa viskositas cairan…?
- Apakah cairan yang masuk kedalam flowmeter bersih, atau kotor ?
- Apakah Anda memerlukan tampilan lokal pada flow meter atau apakah flow meter yang akan anda gunakan perlu output sinyal elektronik..?
- Berapa besarnya Flow rate minimum dan flow rate maksimum untuk flow meter?
- Berapakah tekanan proses minimum dan maksimum?
- Berapakah suhu proses minimum dan maksimum?
- Apakah cairan kimia kompatibel dengan flowmeter yang bersinggungan langsung dengan bagian flow meter…?
- Jika flow meter ini unuk aplikasi proses berapa besrnya ukuran pipa…?
Pada dasarnya pada flow meter terdapat dua bagian yang utama yaitu sensor dan indicator. Flow Sensor digunakan untuk menaangkap prilaku dari fluid yang akan diukur yang diteruskan ke indicator sehingga tujuan dari pemasangan flow meter sesuai dengan yang tujuan yang diharapkan.
Baca Juga : Flow Meter Electromagnetic untuk Kalibrasi
Flow Sensor
Ada dua bagian dari flow meter yang utama yaitu flow sensor dan flow transmitter atau flow computer. Untuk flow sensor terdapat beberapa komponan sesuai dengan jenis dan model flow meternya dan biasanya ini yang menjadi acuan size flow meter dengan koneksi disesuaikan kondisi lapangan apakah menggunakan flange, ulir atau lainnya.
Untuk flow sensor ini biasanya bahan material sensor di sesuaikan dengan material pipa, spesifikasi fluida, temperature maksimal, max pressure, IP class apakah butuh water proof atau lainya, termasuk jika dibutuhkan material yang punya kelas food grade dan tahan asam.
Flow Transmitter atau Flow display
Bagian kedua dari Flowmeter adalah flow transmitter atau flow display atau flow gauge, yang mempunyai fungsi menerjemahkan signal dari sensor kedalam hitungan kecepatan dan lainya, yang bisa ditampilkan berupa angka ke display serta memberikan ouput lainya. Flow transmitter ini biasanya hanya terbagi dalam bentuk menyatu dengan sensor atau terpisah, yang istilah dilapangan adalah compact/integral atau remote/split yang menggunakan kabel sebagai penghubung sensor ke transmitter.
Dari flow transmitter ini flow meter mampu membaca dan mendeteksi kecepatan aliran atau velocity, dengan satuan unit jarak per waktu, debit aiar atau kapasitas yang sering disebut dengan flow rate dengan satuan unit volume perwaktu serta bisa membaca volume cairan yang melewati cairan pada waktu tertentu dengan satuan unit volumetric. Dan untuk kasus tertentu mass flow meter mampu membaca mass dari fluida yang mengalir dalam flow meter dengan satuan unit mass seperti gram, kg, ton, pounds dan lainya,
Bahkan jika flow meter model tertentu dikombinasi dengan temperature maka flow transmitter bisa menyajikan energy yang dihasilkan fluida yang bisa menyajikan suatu heat energy dengan satuan energy joule. Hal ini bisanya diaplikasikan untuk steam, air panas pada HVAC atau pada sitem pendinginan seperti chiller atau AC.
Namun jangan lupa untuk jenis pembacaan gauge atau display yang menggunakan sistem mecahnical register biasanya hanya mampu menampilkan flow rate dan volumetrik dan tidak bisa memberikan analog output kecuali ditambah dengan sensor putaran yang menerjemahkan putaran sistem mechanical ke dalam satuan angka volume seperti red sensor atau lainya.
Ketika akan memilih jenis flow meter, harus di pertimbangkan faktor-faktor non teknis seperti pengenalan dengan baik flow meter terhadap operator di pabrik, pengalaman mereka dengan kalibrasi dan pemeliharaan, ketersediaan suku cadang, dan pengalaman terhadap cara mengoprasikan dan kesalahan lainnya. Yang perlu juga menjadi pertimbangan adalah biaya installasi yag harus dipertimbangkan setelah pemilihan jenis flow meter.
Kesalahan paling umum dalam menentukan jenis flow meter adalah menggunakan logika terbalik yaitu dengan memilih flow meter berdasarkan harga yaang murah. Jika ini dilakukan maka yang terjadi adalah biaya installasi dan oprasional akan mahal.
Baca Juga : Perbandingan Jenis Flow Meter Berdasarkan Pengaplikasiannya
Akurasi flow meter
Akurasi flow meter cukup bervariasi, sesuai dengan jenis dan model dari flowmeter yang diproduksi. Ada yang mempunyai akurasi 5%, 2%, 1%, 0.5% bahkan ada yang 0.2 % dan lebih bai. Untuk jenis flow meter air biasanya kisaran yang diharapkan jika untuk kwalitas proses dan product mencapai 0.5% hingga 1%. Sedangkan jika digunakan untuk irigasi dan pemantauan flow rate untuk menajga performa mesin seperti pada proses pendinginan mesin biasanya berkisar pada angka 2% hingga 5%.
Namun untuk proses tertentu yang menginginkan kwalitas proses dan product yang sangat tinggi atau karena mahalnya liquid yang diukur maka akurasi flowmeter diharapkan pada kisaran 0.2%. Untiuk kasus ini lebih baik bisa menggunakan jenis flow meter coriolis yang terkenal dengan sebutan mass flow meter. Karena namnya mass flow meter maka akibat perubahan temperature cairan yang mampu merubah viskositas atau bahkan adanya gas atau udara yang terjebak dalam cairan, tidak akan berpengaruh pada hasil pengukuran mass flow meter karena mass udara serta volume cairan tidak berpengaruh.
Jenis Flow Meter Berdasar Cara Kerja
Positive Displacement atau PD meter
PD Flow Meter atau Postive Displacement Flow Meter cukup unik karena flow meter jenis ini mengukur langsung volume secara faktual. Sedangkan flow meter lainya biasanya bekerja pada prinsip mengkur laju aliran yang akan di konversikan ke volume fluida. Dengan menggunakan PD meter, sinyal output secara langsung berkaitan dengan volume fluida yang melewati flow meter. Jenis PD flow meter yaitu Bi-rotor (gear, oval gear, helical gear) , nutating.
Mass Flow Meter
Mass flow meter mengandalkan sinyal output yang berhubungan secara langsung dengan massa fluida yang melewati flow meter dimanan ada 2 jenis mass flow meter yaitu Coriolis flow meter dan Thermal mass flow meter
Velocity Flow Meter
Velocity Flow meter mengandalkan out put sinyal yang dihubungkan langsung dengan kecepatan fluida yang melewati flow meter.
Jenis Velocity flow meter ini sangat populer dan mempunyai jenis lumayan banyak :
- Electromagnetic Flowmeter
- Ultrasonic flow meter and open chanel flow meter
- Turbine, Paddle Wheel and Propeller flow meter
- Vortex Shedding flow meter and Sonar meter
- Target flow meter and Vane flow meter
- Variable Area flow meter dan Rotameter
- Orifice Plate flow meter
- Venturi flow meter dll
Baca Juga : Prinsip Kerja Flow Switch
Pertanyaanya adalah Apakah jenis Flow meter yang paling baik?
Yang jelas tidak ada jenis flow meter yang bisa di gunakan secara universal yang cocok digunakan untu seluruh jenis fluida dan seluruh kondisi serta manfaatnya. Yang perlu kita lakukan adalah kita harus memilih jenis flow meter berdasarkan spesifikasi sesuai dengan aplikasi di lapangan.
Ada beberapa flow meter yang mempunyai kekurangan dan kelebihan karena teknologi yang digunakan sehubungan dengan penggunaan flow meter yang disesuaikan dengan jenis fluida, kondisi lapangan dan tujuan pemasangannya.
Hal-hal yang harus diketahui dalam memilih jenis flow meter tentunya berdasarkan pada jenis fluida, situasi installasi, harga flow meter, penggunaan jangka waktu flow meter serta kondisi daerah yang aman atau berbahaya, lfe time flow meter, kecepatan merespon aliran, bahan fluida yang harus disesuaikan dengan material flow meter serta kebutuhan akurasi yang inginkan dan lainya yang berhubungan dengan kondisi lapangan dan operatornya.
Berikut ini jenis flow meter yang banyak di gunakan di berbagai dunia industri :
Flow Meter Portable
- Flow meter portable mulai terkenal saat dikenalkanya flow meter jenis ultrasonic dimana cara penggunaan dan instalasinya cukup mudah dan cepat serta dapat dibawah kemana mana.
- Portable flowmeter ini menggunakan jenis clamp on flow meter dimana sensor atau sering di sebut dengan transducer ultrasonic cukup di clamp pada permukaan luar pipa, Karena prosesn insatlasi tanpa memotong pipa atau melubangi pipa maka biaya instalasi dari flow meter clamp on sangat murah dan cepat.
- Untuk jenis flow meter portable biasanya di lengkapi dengan data logger vaik itu secara internal maupun external dan untuk power karena sifatnya portable biasanya menggunakan battery yang bisa di charge dan umumnya battery mampu bekerja pada waktu cukup lama diatas 5 jam.
Clamp on Ultrasonic Flow Meter
- Flowmeter ultrasonic merupakan tipe flow meter yang cara kerjanya mengukur kecepatan aliran fluida dengan menggunakan ultrasound sehingga dengan perhitungan volume yang mengalir bisa terbaca di transmitter ultrasonic.
- Dengan menggunakan sensor ultrasonik atau sering disebut transducer ultrasonic flowmeter dapat mengukur kecepatan rata dari aliran fluida dalam pipa dengan cara mengukur rata rata perbedaan waktu antara waktu pengiriman signal dan penerimaan signal dengan arah aliran.
Flowmeter Mass Flow Coriolis
- Flowmeter coriolis adalah jenis flow meter yang secara teori menghitung kekuatan gaya/tenaga akibat adanya osilasi suatu sensor yang dilewati cairan dengan menggunakan perhitungan coriolis yang di konversi ke suatu aliran massa.
- Coriolis flow meter secara real mempu menghitung massa aliran sehingga perubahan temperature dari aliran tidak banyak berpengaruh. Begitu juga persolan perubahan aliran karena instalasi atau sebab lain yang berakibat aliran tidak laminer serta terjebaknya udara atau gas dalam aliran tidak memeengaruhi akurasi. Berbeda dengan sifat flow meter yang menghitung volume dimana mass flow meter bisa mengabaikan berat dari udara atau gas yang terjebak dalam aliran.
Flow Meter Electromagnetic
- Flowmeter electromagnetin yang sering disebut magnetic flow meter atau magmeter merupakan jenis flow meter yang cara kerjanya menggunakan hukum faraday. Karena sifat kerjanya seperti itu maka magnetic flow meter hanya bisa kerja pada cairan yang mempunyai konduktifitas pada tingkatan tertentu dan umumnya pada kisaran minimal 20 micro siemens.
Flow Meter Open Channel
- Open channel flow meter adlah flow meter yang dapat diaplikasikan untuk mengukur aliran pada sistem saluran terbuka seperti pada kanal, sungai atau parit.
- Pada dasrnya flow meter open chanel ini menghitung kecepatan aliran dengan mempertimbangkan ketinggian permukaan. Untuk pengukuran kecepatan aliran bisa menggunakan transittime flow meter atau Magnetic flow meter. Sedangkan untuk ketinggian permukaan aliran menggunakan ultrasonic level sensor
- Penggabungan velociti dengan luas penampang bisa menghasilkan kapasitas aliran atau flow rate aliran dalam kanal. Info lebih lanjut product Open Channel Flow Meter.
Baca Juga : Definisi, Prinsip Kerja, dan Aplikasi Averaging Pitot Tube